PGRI Provinsi Riau
Posts by PGRI Provinsi Riau:
Adolf Bastian Menang Aklamasi, Kembali Pimpin PGRI Riau Lima Tahun Ke Depan
Pekanbaru – Adolf Bastian, mantan Ketua PGRI Rohul, menang secara aklamasi dan kembali memimpin PGRI Riau untuk periode lima tahun ke depan. Pemilihan berlangsung dalam Konfrensi XXIII PGRI Riau di Hotel Furaya, Sabtu (13/07/2024).
Pemilihan Ketua PGRI Riau yang semula diprediksi beberapa pihak akan berlangsung alot dan tegang justru terjadi dengan tenang dan penuh kekeluargaan. Suasana konferensi juga berlangsung tenang dan tampan riak.
Awalnya, dalam pencalonan bakal calon Ketua PGRI Riau tahun ini muncul empat nama yakni, Yusri Rasul, mantan Sekretaris Diksnas dan juga mantan Kabid SMK Dinas Riau, Pahmijan mantan Kabid SMA Riau, Rahman Ketua PGRI Siak dan Adolf Bastian yang saat ini menjabat Ketua PGRI Riau.
Dalam proses pencalonan, dua calon mengundurkan diri yakni Yusri Rasul dan Rahman, meninggalkan dia calon Pahmijan dan Adolf. Pada saat itulah, pimpinan sidang Prof Supardi dari PB PGRI mengusulkan untuk aklamasi dan diterima forum. Maka terpilihlah Adolf Bastian secara aklamasi.
“Innalillahi wa innalillahi rojiun!” ungkap Adolf usai terpilih saat diwawancarai wartawan.
Adolf selain bermunajat juga berucap syukur. Karena menurutnya, terpilih jadi Ketua PGRI Riau ini adalah amanah yang berat. Tugas berat mengangkat kembali marwah PGRI Riau.
Adolf juga apresiasi pada kepercayaan para pemilik suara dalam konferensi yang telah mempercayai dirinya kembali memimpin PGRI Riau lima tahun ke depan.
“Harapan saya ke depan akan ada perbaikan yang lebih baik bagi guru-guru dan bagi dunia pendidikan yang sangat kompleks. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup guru akan berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan itu sendiri. Mendidik dan pendidikan akan sejalan sesuai dengan harapan kita dan mampu melahirkan generasi berkarakter. Ini fokus kita di PGRI menciptakan guru-guru yang berkarakter sehingga melahirkan anak-anak didik berkarakter baik untuk bangsa dan negara,” ungkap Adolf.
Adolf Bastian adalah pengganti antar waktu pengurus PGRI Riau pasca kepengurusan Mohd Syafei dkk dibekukan PB PGRI beberapa waktu lalu. Adolf dinilai sebagian pemilik suara mampu mewakili mereka memimpin PGRI Riau ke depan. Selamat!
Sumber :
https://www.ranahriau.com/berita-21523-adolf-bastian-menang-aklamasi-kembali-pimpin-pgri-riau-lima-tahun-ke-depan.html?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAaYYve7ZdMahP96VCWJDeFpdMq4eGhN0wH_tWFoaRK32wmyLaB2HCYA21Pc_aem_23LPh5TVYxSyCmP_MINpvg
Terpilih Secara Aklamasi, Adolf Bastian Kembali Pimpin PGRI Riau 5 Tahun ke Depan
Pekanbaru – Adolf Bastian kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin PGRI Riau periode lima tahun ke depan. Pemilihan berlangsung dalam Konfrensi XXIII PGRI Riau di Hotel Furaya, Sabtu (13/7/2024).
Pemilihan Ketua PGRI Riau yang semula diprediksi akan berlangsung alot dan tegang, justru terlaksana dengan tenang dan penuh kekeluargaan. Suasana konferensi juga berlangsung tanpa riak.
Dalam pencalonan bakal calon ketua PGRI Riau tahun ini muncul empat nama yakni Yusri Rasul, mantan Sekretaris Disdik dan juga mantan Kabid SMK Disdik Riau, Pahmijan mantan Kabid SMA Riau, Rahman Ketua PGRI Siak dan Adolf Bastian yang saat ini menjabat Ketua PGRI Riau.
Dalam proses pencalonan, dua calon mengundurkan diri yakni Yusri Rasul dan Rahman. Tersisa dua calon yang bersaing, yakni Pahmijan dan Adolf. Pimpinan sidang Prof. Supardi dari PB PGRI mengusulkan untuk aklamasi dan diterima forum. Adolf Bastian pun terpilih secara aklamasi.
“Innalillahi wa innaillaihi rojiun” ujar Adolf Bastian spontan saat diwawancarai wartawan.
Selain bermunajat, Adolf juga berucap syukur. Menurutnya, terpilih jadi ketua PGRI Riau ini adalah amanah yang berat. Tugas berat menanti untuk mengangkat kembali marwah PGRI Riau.
Adolf juga mengapresiasi kepercayaan para pemilik suara dalam konferensi ini, di mana telah mempercayai dirinya kembali memimpin PGRI Riau lima tahun ke depan.
“Ke depan akan ada perbaikan yang lebih baik bagi guru-guru dan bagi dunia pendidikan yang sangat komplek. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup guru akan berdampak pada meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri,” tuturnya,
Mendidik dan pendidikan akan sejalan sesuai dengan harapan dan akan mampu melahirkan generasi berkarakter.
“Ini fokus kita di PGRI, menciptakan guru-guru yang berkarakter, sehingga melahirkan anak-anak didik berkarakter baik untuk bangsa dan negara,” ungkap Adolf Bastian lagi.
Adolf Bastian adalah ketua pergantian antar waktu (PAW) pengurus PGRI Riau pasca kepengurusan Mohd Syafei dibekukan PB PGRI beberapa waktu lalu. Adoft dinilai sebagian pemilik suara mampu mewakili mereka memimpin PGRI Riau ke depan.
Sumber :
https://www.riaueditor.com/detail/Pendidikan/terpilih-secara-aklamasi–adolf-bastian-kembali-pimpin-pgri-riau-5-tahun-ke-depan?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAaY41x_T3Y5-3RjN_OkmEDVN2zoBQ-gL-LgcM3Lrgt9W5F-JtD4HZv4jCpU_aem_hMnk55W9gNxeKKEfalh14g
Aklamasi, Dr Adolf Bastian Nahkodai PGRI Riau Periode 2024-2029
Pekanbaru – Dr Adolf Bastian Tambusai, M.Pd kembali dipercaya menahkodai sebagai Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) Provinsi Riau masa bakti 2024-2029.
Hal tersebut setelah PGRI Riau menggelar Konferensi XXlll pada Sabtu 13 Juli 2024 di Hotel Puraya, Kota Pekanbaru.
Adolf Bastian menang aklamasi dalam perhitungan suara, dari keseluruhan pemilik suara terdiri Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang ada di Provinsi Riau.
Pemilihan Ketua PGRI Riau itu, semula diprediksi beberapa pihak akan berlangsung alot dan tegang justru terjadi dengan tenang dan penuh kekeluargaan. Suasana konferensi juga berlangsung tenang dan tampan riak.
Awalnya muncul sejumlah nama bakal calon ketua yakni Yusri Rasul, mantan Sekretaris Diksnas dan juga mantan Kabid SMK Diknas Riau, Pahmijan mantan Kabid SMA Riau, Rahman Ketua PGRI Siak dan Adolf Bastian yang saat ini menjabat Ketua PGRI Riau.
Detik-detik proses pencalonan, dua calon mengundurkan diri yaitu Yusri Rasul dan Rahman, dua nama kemudian mengerucut ke calon Pahmijan dan Adolf Bastian.
Konferensi sidang yang dipimpin Prof Supardi dari PB PGRI pusat mengusulkan untuk aklamasi dan diterima oleh forum. Dari hasil perhitungan suara, akhirnya Adolf Bastian terpilih kembali secara aklamasi.
“Alhamdulillah, semua hasil ini berkat dukungan dari sejumlah pihak, terutama kepada anggota PGRI Riau yang memiliki hak suara. Insyaallah, saya akan menjalankan amanah sebagai Ketua PGRI Riau dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi, terima kasih,” ucap Adolf usai terpilih saat diwawancarai wartawan.
Adolf selain bermunajat juga berucap syukur. Karena menurutnya, terpilih jadi Ketua PGRI Riau ini adalah amanah yang berat. Tugas berat mengangkat kembali marwah PGRI Riau.
Adolf juga mengapresiasi kepada kepercayaan para pemilik suara dalam konferensi yang telah mempercayai dirinya kembali memimpin PGRI Riau lima tahun ke depan.
“Harapan saya kedepan, akan ada perbaikan yang lebih baik bagi guru-guru dan bagi dunia pendidikan yang sangat komplek. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup guru, akan berdampak pada meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
“Mendidik dan pendidikan akan sejalan sesuai dengan harapan kita dan mampu melahirkan generasi berkarakter. Ini fokus kita di PGRI menciptakan guru-guru yang berkarakter sehingga melahirkan anak-anak didik berkarakter baik untuk bangsa dan negara,” imbuh Adolf.
Adolf Bastian adalah pengganti antar waktu pengurus PGRI Riau pasca kepengurusan Mohd Syafei DKK dibekukan PB PGRI pusat beberapa waktu lalu. Adoft dinilai sebagian pemilik suara mampu mewakili mereka memimpin PGRI Riau ke depan.
Sumber :
https://porospro.com/news/detail/12338/aklamasi-dr-adolf-bastian-nahkodai-pgri-riau-periode-20242029?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAaY1HJ5c2R4M0Ac7PfBOE60ZDpP9b7vBxZWybGhe01ex_0Luseiw6oED8MU_aem_lz4vdWH744rBity-s0WmnA
Dr Adolf Bastian MPd Ketua PGRI Riau 2024-2029
Pekanbaru – Dr Adolf Bastian MPd, yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Pasir Pangarain Rokan Hulu menang secara aklamasi dan kembali memimpin PGRI Riau untuk periode lima tahun ke depan. Pemilihan berlangsung dalam Konfrensi XXIII PGRI Riau di Hotel Furaya, Sabtu 13 Juli 2024. Dr Adolf Bastian saat ini menjabat Dekan Sekolah Pascasarjana Unilak
Ketua Pengurus PGRI Provinsi Riau Adolf Bastian katakan, dalam dunia pendidikan tentulah semua hal terus berkembang. Ia sebutkan, era saat ini adalah era dimana teknologi digital dan kecerdasan buatan sangat berperan besar. Hal itu termasuk dalam dunia pendidikan.
“Jadi sesuai dengan tema kita, Transformasi PGRI Mengahdapi Era Society 5.0, relevan dengan tantangan yang kita hadapi,” ujarnya
“Sebagai pendidik, kita harus mampu beradaptasi dan bertransformasi menghadapi perubahan tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu pelaksanaan konferensi dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto. Ia meminta kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk terus memakukan mutu pendidikan yang ada di Riau. Ia mengatakan hal tersebut saat menghadiri Konferensi XXIII PGRI Prov. Riau.
Hariyanto berharap tenaga pendidik terus melatih anak-anak didikannya. Mulai dari fokus dan tujuan kearah mana anak didik tersebut akan diarahkan.
“Harapan saya dilatih anak-anak kita. Sukses itu tidak gampang. Harus bekerja keras dan fokus tujuan harus jelas. Kemana mereka mau diarahkan,” harapnya.
“Harapan saya, PGRI yang bermitra dengan pemerintah siap untuk kerja sama majukan mutu pendidikan yang ada di Riau,” ujarnya di Hotel Furaya, Sabtu (13/7/2024).
Pj Gubri katakan, di tengah krisis guru yang dihadapi, Riau akan memiliki para pendidik yang bisa memajukan Riau. Ia menyebutkan telah ada ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diberikan SK Tenaga Guru di Riau.
“Sekarang kita sudah selesaikan ada 6.400 formasi ASN dan di situ ada PPPK. Kita minta semua guru, kepala sekolah, adik kita dilatih agar berpotensi,” ucapnya.
Ia turut meminta kepada para pendidik yang kemarin telah mendapatkan PPPK hntuk tidak cepat puas. Ia ingatkan kembali agar semuanya terus banyak belajar.
Sumber :
Terpilih Secara Aklamasi, Dr Adolf Bastian MPd Ketua PGRI Riau 2024-2029
Pekanbaru – Dr Adolf Bastian, Dekan Sekolah Pascasarjana Unilak menang secara aklamasi dan kembali memimpin PGRI Riau untuk periode lima tahun ke depan. Pemilihan berlangsung dalam Konfrensi XXIII PGRI Riau di Hotel Furaya, Sabtu 13 Juli 2024. Dr Adols Bastian pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Pasir Pangaraian Rokan Hulu.
Ketua Pengurus PGRI Provinsi Riau Adolf Bastian katakan, dalam dunia pendidikan tentulah semua hal terus berkembang. Ia sebutkan, era saat ini adalah era dimana teknologi digital dan kecerdasan buatan sangat berperan besar. Hal itu termasuk dalam dunia pendidikan.
“Jadi sesuai dengan tema kita, Transformasi PGRI Mengahdapi Era Society 5.0, relevan dengan tantangan yang kita hadapi,” ujarnya
“Sebagai pendidik, kita harus mampu beradaptasi dan bertransformasi menghadapi perubahan tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu pelaksanaan konferensi dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto. Ia meminta kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk terus memakukan mutu pendidikan yang ada di Riau. Ia mengatakan hal tersebut saat menghadiri Konferensi XXIII PGRI Prov. Riau.
Hariyanto berharap tenaga pendidik terus melatih anak-anak didikannya. Mulai dari fokus dan tujuan kearah mana anak didik tersebut akan diarahkan.
“Harapan saya dilatih anak-anak kita. Sukses itu tidak gampang. Harus bekerja keras dan fokus tujuan harus jelas. Kemana mereka mau diarahkan,” harapnya.
“Harapan saya, PGRI yang bermitra dengan pemerintah siap untuk kerja sama majukan mutu pendidikan yang ada di Riau,” ujarnya di Hotel Furaya, Sabtu (13/7/2024).
Pj Gubri katakan, di tengah krisis guru yang dihadapi, Riau akan memiliki para pendidik yang bisa memajukan Riau. Ia menyebutkan telah ada ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diberikan SK Tenaga Guru di Riau.
“Sekarang kita sudah selesaikan ada 6.400 formasi ASN dan di situ ada PPPK. Kita minta semua guru, kepala sekolah, adik kita dilatih agar berpotensi,” ucapnya.
Ia turut meminta kepada para pendidik yang kemarin telah mendapatkan PPPK hntuk tidak cepat puas. Ia ingatkan kembali agar semuanya terus banyak belajar.
Sumber :
https://cakrabangsa.com/detail/1861/terpilih-secara-aklamasi-dr-adolf-bastian-mpd-ketua-pgri-riau-20242029?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAaY_oftuQhB3qkUl7ls9-opG-LuGYTJc2YnzAUySyXru9WA_DZ2sdQfddoo_aem_5egbYidUwWeqmrYp2HxW4g
Dr. Adolf Bastian, M.Pd Resmi Nakhodai Ketua PGRI Riau Periode 2024-2029
Pekanbaru – Demisioner Ketua PGRI Rohul periode 2017/2022, Dr. Adolf Bastian, M.Pd resmi terpilih sebagai Ketua Umum PGRI Riau periode lima tahun ke depan. Dr. Adolf Bastian terpilih melalui Konfrensi XXIII PGRI Riau di Hotel Furaya, Sabtu (13/7/2024).
Pemilihan Ketua PGRI Riau yang semula diprediksi beberapa pihak akan berlangsung alot dan tegang justru terjadi dengan tenang dan penuh kekeluargaan. Suasana konfrensi juga berlangsung tenang dan tampa riak.
Awalnya, dalam pencalonan bakal calon Ketua PGRI Riau tahun ini muncul empat nama yakni, Yusri Rasul, mantan Sekretaris Diksnas dan juga mantan Kabid SMK Diknas Riau, Pahmijan mantan Kabid SMA Riau, Rahman Ketua PGRI Siak dan Adolf Bastian yang saat ini menjabat Ketua PGRI Riau.
Dalam proses pencalonan, dua calon mengundurkan diri yakni Yusri Rasul dan Rahman, meninggalkan dia calon Pahmijan dan Adolf. dalam proses konferensi yang berlangsung, maka terpilihlah Adolf Bastian untuk Nakhodai PGRI Riau.
“Innalillahi wa innalillahi rojiun! ” ungkap Adolf usai terpilih saat diwawancarai wartawan.
Adolf Bastian yang saat ini juga merupakan Dekan Pasca Sarjana Universitas Lancang Kuning, Riau pada moment menerima amanah barunya ini beliau bermunajat seraya berucap syukur. Menurutnya, terpilih menjadi Ketua PGRI Riau ini merupakan amanah yang berat. Tugas berat mengangkat kembali marwah PGRI Riau.
Adolf juga mengapresiasi atas kepercayaan para pemilik suara dalam konfrensi yang telah mempercayai dirinya kembali memimpin PGRI Riau hingga 2029 mendatang.
“Harapan saya ke depan akan ada perbaikan yang lebih baik. Baik bagi guru-guru serta dunia pendidikan yang sangat kompleks. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup guru akan berdampak pada meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri” harapnya.
”Mendidik dan pendidikan akan sejalan sesuai dengan harapan kita dan mampu melahirkan generasi berkarakter. Ini fokus kita di PGRI menciptakan guru-guru yang berkarakter, sehingga melahirkan anak-anak didik berkarakter baik untuk bangsa dan negara, ” ungkap Adolf.
Sebelumnya, Adolf Bastian adalah pengganti antar waktu pengurus PGRI Riau pasca kepengurusan Mohd Syafei dkk dibekukan PB PGRI beberapa waktu lalu. Dam mulai hari ini, Adolf akan pimpin PGRI Riau sebagai Ketua Umum periode 2024/2029.
Sumber :
https://hkr.or.id/dr-adolf-bastian-mpd-resmi-nakhodai-ketua-pgri-riau-periode-20242029?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAabG-Tv71K4AX_D5vVny126aDejpdDf0PxY6LFmn1lDVLCMiYatYx_ElymM_aem_kLOp8_VX8zJvhoVGovZ8wA
Pj Gubri SF Hariyanto Buka Konferensi PGRI Riau ke XXIII
Pekanbaru – Pj Gubri SF Harianto membuka secara resmi Konferensi persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) XXIII Provinsi Riau,, Sabtu (13/7/2024) pagi di Hotel Furaya Pekanbaru.
Pembukaan organisasi guru terbesar di Indonesia ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof Unifah Rosyidi.
Ketua PGRI Provinsi Riau, Adolf Bastian dalam sambutannya mengatakan Konferensi dilaksanakan dalam rangka memenuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD ART) PGRI. Dimana tujuannya menetapkan program kerja dan pemilihan pengurus 2023-2029. Konferensi ini adalah forum tertinggi organisasi dimana banyak hal penting yang akan diambil.
Adolf berterima kasih pada Prof Unifah yang hadir. Apalagi, Riau menjadi PGRI pertama yang telah menggelar konferensi. Dia menilai, Prof Unifah telah memberi banyak perhatiannya kepada PGRI.
Konferensi ini diikuti oleh peserta dan peninjau sesuai ART PGRI. Dia berterima kasih pada seluruh guru dari semua jenjang atas kesetiaan dan dedikasi membangun rumah besar PGRI. Rumah ini harus dirawat agar tetap tegak kokoh untuk diwariskan ke generasi berikutnya.
Dia juga berterimakasih pada pengurus masa lanjutnya. Menurut dia, 6 bulan adalah waktu yang singkat dalam mengembalikan nama baik PGRI Riau yang tercemar karena tindak tanduk sejumlah oknum pengurus sebelumnya yang menginisiasi Kongres Luar Biasa (KLB) pada PB PGRI.
Kehadiran Pj Gubri dalam konferensi ini. Menurut Adolf, komitmen SF Hariyanto pada dunia pendidikan tak perlu diragukan lagi.” Dalam beberapa bulan saja, banyak perhatian pada dunia pendidikan di Riau. Salah satunya, rencana merenovasi Gedung PGRI Riau agar disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini,” kata Adolf.
Adolf juga menyampaikan keluh kesah sejumlah guru. Menurut dia, masih ada honorer guru yang sejak 2002 belum direlokasi. Kemudian, ada 250 lebih guru PPPK yang telah bergelar S2.” Mereka meminta disetarakan sesuai tingkatan yang berlaku hari ini,” ujarnya
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof Unifah Rosyidi mengatakan Riau menempati posisi istimewa. Karena pada saat jatuh bangun yang ia alami, pengurus dari Riau langsung datang membantu.
“Ini sejatinya orang Riau. Cerdas, egaliter dan berani menyatakan yang benar,” papar Prof Unifah. Inilah yang membuatnya merasa Riau sangat istimewa.
Dia juga menegaskan, semua permasalah di internal PGRI harus diselesaikan dengan baik. Gunakan AD dan ART organisasi. Dia hanya berpesan, agar persoalan guru diselesaikan dan diperjuangkan. Tentunya disampaikan dengan santun dan independen.
“PGRI adalah mitra strategis pemerintah. Karena itu, Unifah mengapresiasi perhatian Pj Gubri kepada para guru dengan hadir langsung dalam konferensi ini. Dia berpesan agar tidak meninggalkan para guru. Karena banyak guru yang masih memerlukan kehadiran pemerintah,” kata Prof Unifah.
Dari waktu ke waktu, kata Unifah, PGRI dikenal di dunia internasional. Semua itu dilakukan karena pengurus PGRI santun dan menghormati para pimpinan. Semua itu dilandasi anggapan bahwa mengurus pendidikan harus melibatkan banyak pihak.
Unifah memaparkan, di seluruh dunia, terjadi kekurangan guru dengan jumlah jutaan orang. Namun, PGRI, termasuk pengurus di Riau tampil bersama-sama untuk memperjuangkan masalah ini. Salah satu bentuk perjuangan yaitu diangkatnya guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PGRI juga ikut memperjuangkan agar honorer di atas usia 35 tahun tetap diangkat jadi PPPK. Bahkan, PGRI memperjuangkan agar PPPK juga mendapat dana pensiun.
Karena itulah, dia berpesan agar para guru tak perlu berteriak-teriak kepada pemerintah. Tapi tiap masalah harus disampaikan dengan data dan santun. Gunakan cara dialog yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan. Apalagi pemerintah sudah menghadapi banyak permasalahan.
“Karena itu, kalau kita bisa menyelesaikan satu masalah saja, seharusnya kita berterima kasih. Guru harus tahu berterima kasih. Baik kepada Pj Gubri, kepala dinas, pengurus PGRI dan pihak lain yang sudah membantu,” ungkap Prof Unifah.
Kepada seluruh peserta konferensi, Prof Unifah meminta agar mengikuti dengan baik. Tak perlu gontok-gontokan. Dia mengaku banyak masalah yang perlu disuarakan. Tapi semua itu hendaknya disampaikan dengan baik dalam konferensi ini.
Sementara, Pj Gubri, SF Hariyanto yang membuka Konferensi PGRI XXIII
berterima kasih kepada pengurus PGRI yang telah berperan besar dalam pembangunan pendidikan di Riau. Dia menegaskan, pendidikan merupakan pilar utama pembangunan bangsa.
“Tanpa pendidikan berkualitas, mustahil bisa mewujudkan masyarakat yang maju. Dari semua itu, peran guru menjadi ujung tombaknya,” kata SF Hariyanto.
Dikatakan SF Hariyanto, Pemprov Riau menyadari dua hal yang sangat penting. Yaitu peningkatan kesejahteraan guru dan kualitas guru. Terkait hal ini, Pemprov sudah menyerahkan SK PPPK yang lulus pada tahun 2023 lalu. Karena banyak yang sudah lama menunggu diangkat menjadi ASN. Bahkan telah mengabdi puluhan tahun.
Di samping itu, tahun ini akan ada 6.400 formasi ASN yang diterima.” Semua harus mempersiapkan diri. Berlatih terus. Karena sukses itu tidak bisa diraih dengan gampang. Tapi harus bekerja keras,” katanya.
Demikian juga dalam pembangunan daerah tidaklah gampang. Di situ, dibutuhkan pemimpin yang punya visi yang jelas. Pj Gubri juga menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah agar jangan memberi beban yang tak sesuai aturan kepada guru.
“Kalau ada kepala sekolah yang macam-macam, lapor saja pada Pj Gubri. Termasuk jika ada orang Dinas Pendidikan yang minta macam-macam, laporkan pada saya,” tegasnya.
Sumber :
https://riaupintar.com/pj-gubri-sf-hariyanto-buka-konferensi-pgri-riau-ke-xxiii?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAaY1ZlPxKdnpL71-3JE3EJ7FbMS5W1yajwQEdL4M1rV9OosEeDSwll3UN0w_aem_UZxWsjxBTXum4ZNiuVu_zA
Ketum PB PGRI Pusat Prof Unifah Rosyidi Hadiri Konferensi PGRI Riau ke XXIII
Pekanbaru – Ribuan guru hadiri pembukaan Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau ke-XXIII, Sabtu (13/7/2024) pagi di Hotel Furaya Pekanbaru.
Pembukaan konfrensi yang bertemakan “Transformasi PGRI Menghadapi Era Society 5.0” ini dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof Unifah Rosyidi dan Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto.
Ketua PGRI Provinsi Riau DR.Adolf Bastian dalam sambutannya mengatakan Konferensi dilaksanakan dalam rangka memenuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD ART) PGRI. Dimana tujuannya menetapkan program kerja dan pemilihan pengurus 2023-2029. Konferensi ini adalah forum tertinggi organisasi dimana banyak hal penting yang akan diambil.
Adolf berterima kasih pada Prof Unifah yang hadir. Apalagi, Riau menjadi PGRI pertama yang telah menggelar konferensi. Dia menilai, Prof Unifah telah memberi banyak perhatiannya kepada PGRI.
Konferensi ini diikuti oleh peserta dan peninjau sesuai ART PGRI. Dia berterima kasih pada seluruh guru dari semua jenjang atas kesetiaan dan dedikasi membangun rumah besar PGRI. Rumah ini harus dirawat agar tetap tegak kokoh untuk diwariskan ke generasi berikutnya.
Dia juga berterimakasih pada pengurus masa lanjutnya. Menurut dia, 6 bulan adalah waktu yang singkat dalam mengembalikan nama baik PGRI Riau yang tercemar karena tindak tanduk sejumlah oknum pengurus sebelumnya yang menginisiasi Kongres Luar Biasa (KLB) pada PB PGRI.
Kehadiran Pj Gubri dalam konferensi ini. Menurut Adolf, komitmen SF Hariyanto pada dunia pendidikan tak perlu diragukan lagi.” Dalam beberapa bulan saja, banyak perhatian pada dunia pendidikan di Riau. Salah satunya, rencana merenovasi Gedung PGRI Riau agar disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini,” kata Adolf, Sabtu (13/7)
Adolf juga menyampaikan keluh kesah sejumlah guru. Menurut dia, masih ada honorer guru yang sejak 2002 belum direlokasi. Kemudian, ada 250 lebih guru PPPK yang telah bergelar S2.” Mereka meminta disetarakan sesuai tingkatan yang berlaku hari ini,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Prof Unifah Rosyidi
mengatakan Riau menempati posisi istimewa. Karena pada saat jatuh bangun yang ia alami, pengurus dari Riau langsung datang membantu. “Ini sejatinya orang Riau. Cerdas, egaliter dan berani menyatakan yang benar,” papar Prof Unifah. Inilah yang membuatnya merasa Riau sangat istimewa.
Dia juga menegaskan, semua permasalah di internal PGRI harus diselesaikan dengan baik. Gunakan AD dan ART organisasi. Dia hanya berpesan, agar persoalan guru diselesaikan dan diperjuangkan. Tentunya disampaikan dengan santun dan independen.
“PGRI adalah mitra strategis pemerintah. Karena itu, Unifah mengapresiasi perhatian Pj Gubri kepada para guru dengan hadir langsung dalam konferensi ini. Dia berpesan agar tidak meninggalkan para guru. Karena banyak guru yang masih memerlukan kehadiran pemerintah,” kata Prof Unifah
Dari waktu ke waktu, kata Unifah, PGRI dikenal di dunia internasional. Semua itu dilakukan karena pengurus PGRI santun dan menghormati para pimpinan. Semua itu dilandasi anggapan bahwa mengurus pendidikan harus melibatkan banyak pihak.
Unifah memaparkan, di seluruh dunia, terjadi kekurangan guru dengan jumlah jutaan orang. Namun, PGRI, termasuk pengurus di Riau tampil bersama-sama untuk memperjuangkan masalah ini. Salah satu bentuk perjuangan yaitu diangkatnya guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PGRI juga ikut memperjuangkan agar honorer di atas usia 35 tahun tetap diangkat jadi PPPK. Bahkan, PGRI memperjuangkan agar PPPK juga mendapat dana pensiun.
Karena itulah, dia berpesan agar para guru tak perlu berteriak-teriak kepada pemerintah. Tapi tiap masalah harus disampaikan dengan data dan santun. Gunakan cara dialog yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan. Apalagi pemerintah sudah menghadapi banyak permasalahan.
” Karena itu, kalau kita bisa menyelesaikan satu masalah saja, seharusnya kita berterima kasih. Guru harus tahu berterima kasih. Baik kepada Pj Gubri, kepala dinas, pengurus PGRI dan pihak lain yang sudah membantu,” ungkap Prof Unifah.
Kepada seluruh peserta konferensi, Prof Unifah meminta agar mengikuti dengan baik. Tak perlu gontok-gontokan. Dia mengaku banyak masalah yang perlu disuarakan. Tapi semua itu hendaknya disampaikan dengan baik dalam konferensi ini.
Sementara, Pj Gubri, SF Hariyanto yang membuka Konferensi PGRI XXIII
berterima kasih kepada pengurus PGRI yang telah berperan besar dalam pembangunan pendidikan di Riau. Dia menegaskan, pendidikan merupakan pilar utama pembangunan bangsa.” Tanpa pendidikan berkualitas, mustahil bisa mewujudkan masyarakat yang maju. Dari semua itu, peran guru menjadi ujung tombaknya,” kata SF Hariyanto.
Dikatakan SF Hariyanto, Pemprov Riau menyadari dua hal yang sangat penting. Yaitu peningkatan kesejahteraan guru dan kualitas guru. Terkait hal ini, Pemprov sudah menyerahkan SK PPPK yang lulus pada tahun 2023 lalu. Karena banyak yang sudah lama menunggu diangkat menjadi ASN. Bahkan telah mengabdi puluhan tahun.
Di samping itu, tahun ini akan ada 6.400 formasi ASN yang diterima.” Semua harus mempersiapkan diri. Berlatih terus. Karena sukses itu tidak bisa diraih dengan gampang. Tapi harus bekerja keras,” katanya.
Demikian juga dalam pembangunan daerah tidaklah gampang. Di situ, katanya, dibutuhkan pemimpin yang punya visi yang jelas. Pj Gubri juga menyampaikan kepada seluruh kepala sekolah agar jangan memberi beban yang tak sesuai aturan kepada guru.” Kalau ada kepala sekolah yang macam-macam, lapor saja pada Pj Gubri. Termasuk jika ada orang Dinas Pendidikan yang minta macam-macam, laporkan pada saya,” tegasnya.
Sumber :
Ketum PB PGRI Pusat Prof Unifah Rosyidi Hadiri Konferensi PGRI Riau ke XXIII
Pj Gubri Minta Guru Tingkatkan Kompetensi
Pekanbaru – Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto, membuka Konfrensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau, di Hotel Furaya, Pekanbaru, Sabtu (13/7). Dalam sambutannya, SF Hariyanto meminta guru terus meningkatkan kompetensi.
Selain Pj Gubri, kegiatan yang mengagendakan rapat koordinasi serta pemilihan Ketua PGRI Riau periode 2024-2009, dengan mengusung tema ‘Transformasi PGRI Menghadapi Era Society 5.0’
ini, juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi, Ketua PGRI Riau, Adolf Bastian, Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, ketua dewan pendidikan Riau, ketua PGRI kabupaten/kota se-Riau, serta ratusan ribu guru se-Riau.
Menurut Pj Gubri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau saat ini terus berupaya memperbaiki kondisi pendidikan, terutama terkait dengan kesejahteraan guru.
“Pemprov Riau menyadari peran strategis guru dalam menyiapkan sumber daya manusia di Riau yang unggul. Makanya, kita berupaya terus memperbaiki kondisi pendidikan, khususnya kesejahteraan guru,” ujar SF Hariyanto.
Ia mengatakan, pemprov terus mengimbau kalangan guru untuk terus meningkatkan kualitas mereka dengan cara menambah pendidikannya. “Kita minta para guru terus menambah ilmu pengetahuan mereka, terus belajar untuk meraih jenjang S2 hingga S3, dan kita siap memberikan anggaran pendidikan (beasiswa),” kata SF Hariyanto.
Untuk guru yang berada di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), terang Pj Gubri, pihaknya sudah meminta kepada Kepala Pendidikan Riau untuk merubah Peraturan Gubernur (Pergub) agar diberikan intensif khusus.
“Artinya, intensif guru yang berada di perkotaan dan di kawasan 3T harus dibedakan. Inilah bentuk perhatian kita kepada para pahlawan tanpa tanda jasa ini yang bertugas dikawasan 3T,” jelas SF Hariyanto lagi.
Terkait upaya pemenuhan kekurangan guru di Riau, sambung Pj Gubri, pihaknya tahun 2024 ini melakukan perekrutmen guru ASN.
“Pada Agustus 2024 ini, Pemprov Riau akan menerima sebanyak 6.400 guru ASN, di mana pendaftarnya bisa berasal dari guru honorer. Untuk itu, kita minta para kepala sekolah dan para guru ASN untuk melatih mereka (guru muda belum ASN) untuk berkompetensi,” sebut SF Hariyanto.
Ia mengimbau, para pendaftar jangan hanya menumpuk di provinsi (perkotaan) saja, tapi juga tersebar di kabupaten/kota, terutama di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi, mengatakan, kegiatan ini cukup penting, karena PGRI adalah mitra strategis pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pendidikan.
“Salah satu yang perlu mendapat perhatian pemerintah adalah persoalan keikutsertaan guru sekolah swasta pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Jangan sampai sekolah swasta mengalami kekurangan guru gara-gara pengajarnya ditarik ke sekolah negeri setelah berstatus P3K,” paparnya.
Karena terang Unifah, sekolah swasta memiliki tujuan yang sama untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harus diperlakukan yang sama.
“Kami ingin pemerintah memberikan perhatian luas kepada sekolah swasta karena sama-sama untuk memajukan pendidikan, juga tidak meninggalakan guru honorer yang sudah ada disekolah negeri,” papar Unifah.
Sedangkan Ketua Panitia sekaligus Ketua PGRI Riau, Adolf Bastian, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk pemenuhan AD/RT organisasi, sebagai forum tertinggi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para panitia atau dedikasi pengorbananya dalam menyiapkan acara ini, dan juga terima kasih juga kepada pak Pj Gubri, SF Hariyanto, dan Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, atas kehadirannya,” sebutnya.
Di kesempatan itu, Adolf mengharapkan, pemerintah memberikan kesetaraan grade kepada para tenaga pendidik yang sudah berpendidikan jenjang S2 dan S3.
“Saat ini, ada ratusan guru di Riau sudah berpendidikan S2 hingga S3. Kami berhadap kepada pemerintah agar adanya kesetaraan grade terhadap mereka,” pungkas Adolf, seraya mengatakan, PGRI akan terus memperjuangkan dan memberi perlindungan terhadap status guru.
Sumber :
https://www.metroriau.com/berita/19444-pj-gubri-minta-guru-tingkatkan-kompetensi-.html?fbclid=PAZXh0bgNhZW0CMTEAAabmhY7xArAv2FisC_ey3Fk-1sSshFlbBo_cyoNf72CkJ4IG5QdVUy0Fwkk_aem_2VopvnLnBvzd7huHPKJ9SA